 |
| Rudi-Amsakar salam komando usai ditetapkan sebagai pemenang Pilwako Batam, Selasa (22/12) di Hotel Harmoni One |
Pasangan Rudi-Amsakar Achmad ditetapkan sebagai wali kota dan wakil wali kota Batam terpilih periode 2016-2021. Beragam agenda sudah mereka siapkan setelah keduanya dilantik pada Juni mendatang.
Wali kota Batam terpilih, Rudi mengatakan salah satu agenda yang menjadi prioritasnya adalah memperbaiki hubungan kemitraan dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Dia mengakui, inharmoni BP-Pemko Batam selama ini berdampak pada seretnya proses pembangunan di kota ini.
“Demi kesejahteraan rakyat, kami (Pemko Batam) dan BP Batam akan duduk bersama,” kata Rudi usai rapat pleno penetapan hasil Pilwako Batam 2015 oleh KPU Kota Batam di Hotel Harmoni One, Selasa (22/12).
Menurut Rudi, persoalan paling mendasar yang perlu segera diatasi adalah masalah tumpang tindih kewenangan di BP Batam dan Pemko Batam. Selain mengganggu proses pembangunan, hal ini juga kerap dikeluhkan para calon investor.
Hal ini terjadi, kata Rudi, karena baik BP Batam maupun Pemko Batam bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing yang diatur dalam undang-undang yang berbeda. Tapi pada prinsipnya, BP Batam dan Pemko Batam memiliki visi dan misi yang sama, yaitu mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“BP Batam membangun, Pemko Batam juga membangun, semua demi rakyat,” ujarnya lagi.
Rudi mengungkapkan, persoalan ini juga menjadi atensi dari pemerintah pusat. Pihak Pemko Batam dan BP Batam sudah dipanggil ke Jakarta untuk mencari solusi bersama.
Selain memperbaiki hubungan dengan BP Batam, Rudi juga berjanji akan mewujudkan program kerja yang selama ini dia sampaikan ke warga Batam. “Saya akan realisasikan janji-janji saat kami kampanye,” imbuhnya.
Janji-janji yang diumbar oleh Rudi dan Amsakar saat kampanye antara lain penyelesaian infrastruktur, penanganan banjir, dan perbaikan pelayanan daerah. Dan yang tak kalah pentingnya, Rudi juga menjanjikan perbaikan kualitas pendidikan. .
Sementara Wakil Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad membuat gebrakan baru. Setelah dilantik nanti, dia akan berkantor di 12 kecamatan yang ada di Batam. “Setidaknya saya perlu waktu tiga bulan berkantor di 12 kecamatan,” kata Amsakar.
Menurut dia, langkah ini penting untuk mendengar langsung keluhan dan masukan dari masyarakat. Sehingga, kata dia, persoalan yang ada akan cepat direspon dan ditindaklanjuti.
“Apa masalahnya kita gali, dan cari formula untuk penyelesaian masalah tersebut,” ujarnya.
dicopy dari berita batampos.co.id
