 |
| Amsakar Achmad "Tengah" |
Masyarakat Batam bisa sedikit lega karena berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) di sejumlah pasar, tidak ditemukan beras sintetis.
Kepala Disperindag ESDM, Amsakar Achmad mengatakan pihaknya sudah dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis, turun ke lapangan untuk melihat peredaran beras palsu tersebut. Timnya melakukan pengecekan di pasar Botania Kecamatan Batam Kota dan Cahaya Garden Kecamatan Bengkong, serta minimarket di sekitar dua pasar tersebut. Selain itu juga mengecek ke gudang milik empat distributor beras yang berlokasi di Kecamatan Batuampar.
“Pada prinsipnya di Batam ini alhamdulillah sampai saat ini dan dua kali observasi di seputar pasar dan minimarket dekat lingkungan pasar, dan distributor, kita lihat Batam ini steril dari beras sintetis tersebut,” ujar Amsakar, di ruang kerjanya, Jumat (22/5).
Disperindag ESDM juga berencana melakukan inspeksi di sejumlah pasar kawasan Batuaji pekan depan. Selain itu juga berkoordinasi dengan distributor supaya segera menarik beras dari pasaran bila ada beras yang terindikasi palsu.
Adapun ciri beras yang terindikasi palsu dapat dilihat dari fisiknya. Pertama, warna beras agak kekuningan. Kedua, berbentuk agak kotak, meski ukurannya sama dengan beras biasa.
Kemudian bila diangkat dari air, kesannya tidak basah karena terbuat dari plastik. Dan Ketika dimasak agak sedikit lengket.
“Jadi itu empat indikatornya. Bila ibu-ibu di rumah melihat beras yang terindikasi sintetis, segera kembalikan,” kata Amsakar.
Menurutnya masalah beras palsu buatan Cina ini menjadi perhatian serius di tingkat pusat. Bahkan Kementerian Dalam Negeri mengkategorikannya sebagai makar terhadap negara dengan ancaman yang tidak sembarangan terhadap pelaku.
“Maka itu kita ingatkan betul ke distributor. Dan kami juga bekerjasama dengan Kepolisian. Untuk ke depan juga akan koordinasi dengan BPOM,” paparnya.
Bersama Kita Bisa
Posting Komentar